27 Oktober 2008

EKSPEDISI 1 : WARUGA MAWALE PINABETENGAN

Berawal dari cerita rakyat yang mengungkapkan bahwa terdapat kehidupan manusia purba Minahasa dan adanya informasi masyarakat sekitar tentang keberadaan situs waruga yang berada disebelah barat daya desa Pinabetengan, tepatnya di perkebunan Mawale, diantara desa Pinabetengan dan desa Kanonang.
Kemudian dengan mulai melakukan pencarian data dan fakta yang diperlukan untuk menemukan yang hilang dari Kebudayaan Minahasa. Berlanjut dengan mempertanyakan tentang keberadaan situs tersebut yang ternyata tidak masuk dalam data base situs purbakala di Sulawesi Utara. Hal ini dibuktikan dengan keberadaan situs tersebut yang rusak, tidak terawat, dan tidak dilindungi. Artinya bahwa keberadaannya tidak dalam pengawasan pihak terkait. Ironisnya baik masyarakat maupun pihak terkait terkesan tidak peduli dengan keberadaan situs tersebut. Memang benar bahwa peninggalan – peninggalan seperti waruga dan batu bertulis seperti itu kini hanyalah sebuah simbol untuk di kenang oleh masyarakat pada jaman ini namun yang perlu kita renungkan bersama bahwa pada masa lalu, para leluhur tanah MINAHASA telah menciptakan sebuah benda ataupun meninggalkan tanda – tanda yang dapat melintasi zaman untuk di kenang di masa sekarang ini.
Keberadaan waruga – waruga itu merupakan bukti nyata bahwa pernah ada sekelompok orang yang adalah Suku MINAHASA dan tinggal di sekitaran situs. Persoalannya adalah siapakah orang – orang itu. Dari penelusuran kami, ditemukan bahwa dari sisa – sisa waruga di sana tidak memiliki banyak ornament – ornament seperti waruga lain yang ada di tempat lain. Begitu juga dengan motif ukiran pada tutup waruga yang masih berupa ukiran gambar – gambar dan bukan bentuk patung pahatan. Kami menyimpulkan sementara bahwa waruga – waruga tersebut lebih tua dari waruga – waruga yang ada di tempat lain.
Disekitaran tempat dimana waruga – waruga itu berada, kami juga menemukan sebuah batu bertulis yang tulisannya mirip dengan tulisan di Watu Pinawetengan. Apakah Batu itu ada hubungannya dengan Watu Pinawetengan? Hal itu masih dalam penelitian kami. (lihat foto)

PROTOKOL PINAWETENGAN MUDA Gerakan Sadar Kebudayaan

DASAR PEMIKIRAN

Pinawetengan Muda adalah kumpulan Orang muda maupun Orang berjiwa Muda dari Desa Pinabetengan dan Pinabetengan Utara yang membuat Gerakan sadar kebudayaan yang didasarkan pada rasa cinta kepada Tuhan, rasa cinta kepada orang lain, dan rasa cinta kepada para Leluhur. Kenapa Gerakan sadar kebudayaan sebab kebudayaan mencakup secara keseluruhan aspek kehidupan manusia baik pada masa lampau, masa sekarang, dan masa yang akan datang. Secara harafiah kebudayaan di definisikan dengan segala hasil cipta, rasa dan karsa manusia baik yang berwujud ideal atau yang di pikirkan maupun material atau yang telah di lakukan/diciptakan manusia.

Rasa cinta kepada Tuhan merujuk pada kesadaran akan manusia yang sejatinya adalah ciptaan Tuhan dan akan kembali kapada Tuhan. Rasa cinta kepada Tuhan juga memberi pengertian akan rasa cinta kepada segala ciptaanNya termasuk mahluk hidup yang lain berupa Hewan, Lingkungan hidup dan alam sekitar.

Rasa cinta kepada orang lain merujuk pada kesadaran akan harkat hidup manusia sebagai mahluk sosial yang tak bisa lepas dari orang lain. Hal ini juga menjelaskan akan penghargaan terhadap manusia lain yang juga memiliki hak – hak asasi, yang menuntut kita memperlakukan orang lain seperti kita ingin diperlakukan orang lain.

Rasa cinta kepada Leluhur merujuk pada kesadaran akan kebereadaan kita saat ini juga tak lepas dari hasil kebudayaan di masa lampau. Hal ini di aplikasikan melalui penghargaan terhadap benda maupun tempat peninggalan Leluhur yang perlu dilestarikan, dan juga ajaran – ajaran yang diwariskan. Penghargaan terhadap warisan leluhur memberi pengertian akan pemaknaan kita terhadap warisan tersebut, yang sesuai dengan masa sekarang ini misalnya berziarah ke Watu Pinawetengan dan ke Waruga dengan tujuan bahwa pada masa lampau pera leluhur telah berhasil menciptakan atau membuat benda yang mampu melewati zaman untuk di kenal dan di jadikan Identitas Bangsa Minahasa pada masa kini. Pemaknaan terhadap contoh diatas juga adalah Identitas orang Minahasa yang kreatif dan intelek, hal itu patut dijadikan contoh bagi orang muda Bangsa Minahasa sekarang ini. Pelestarian akan ajaran – ajaran warisan leluhur contohnya penggunaan bahasa daerah di kehidupan sehari – hari yang disadari bahwa dengan tuntutan perkembangan zaman telah memaksa kita untuk mengetahui bahasa – bahasa yang digunakan oleh masyarakat global, namun penggunaan bahasa daerah sebagai Identitas orang Minahasa tak kalah penting sebab bahasa daerah dengan dialek yang khas menunjukkan pula jati diri.

VISI DAN MISI

VISI :

Mewujudkan Generasi muda Desa Pinabetengan yang memiliki semangat kompetensi dengan kesadaran kebudayaan yang didasarkan pada rasa cinta kepada Tuhan, rasa cinta kepada orang lain, dan rasa cinta kepada para Leluhur demi Terwujudnya Masyarakat yang Mandiri, Sejahtera dan Demokratis.

MISI :

Dalam merealisasikan Visi Pinawetengan Muda menghadapi era globalisasi, otonomisasi, dan demokratisasi, ditetapkan beberapa misi sebagai berikut :

Mewujudkan generasi muda yang mampu berkompetensi sebagai calon pemimpin di masa datang yang memiliki semangat kompetensi dengan kesadaran kebudayaan yang didasarkan pada rasa cinta kepada Tuhan, rasa cinta kepada orang lain, dan rasa cinta kepada para Leluhur.
Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat, jujur, dan berorientasi prestasi dengan berpedoman pada semangat “Mawale” dan budaya "Sitou Timou Tumou Tou".
Memanfaatkan teknologi yang lebih kompetitif dan berwawasan lingkungan.
Mendukung sepenuhnya Visi dan misi Pemerintah kabupaten minahasa.
Menciptakan masyarakat Desa Pinabetengan di masa datang yang memiliki kesamaan pemahaman mengenai Rasa Nasionalisme dan Rasa cinta terhadap Seni dan budaya dan juga Rasa cinta Lingkungan hidup dan elemen-elemen pendukungnya tanpa melanggar kepentingan umum dan atau peraturan yang berlaku yang ditetapkan oleh pemerintah.


TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan :

Tujuan Pinawetengan Muda adalah:
Sebagai wadah kebersamaan Generasi Muda Desa Pinabetengan yang memiliki kesamaan pemahaman mengenai kesadaran budaya yang didasarkan pada rasa cinta kepada Tuhan, rasa cinta kepada orang lain, dan rasa cinta kepada para Leluhur.
Wadah pendidikan minat dan bakat, pengembangan semagat organisasi, Kreatifitas, dan Intelektualitas.
Peningkatan kegiatan – kegiatan generasi muda yang berdimensi Panca Sadar (Sadar Ketuhanan, Sadar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Sadar Seni Budaya, Sadar Lingkungan, Sadar Identitas)
Wadah meningkatkan rasa solidaritas antar generasi muda desa Pinabetengan.
Menunujang seluruh Program Pemerintah Desa Pinabetengan dan Pinabetengan Utara.

Sasaran :

Sasaran gerakan Pinawetengan Muda ini adalah seluruh generasi muda di Desa Pinabetengan dan Pinabetengan Utara.


SIFAT DAN KEANGGOTAAN

Sifat :

Gerakan Pinawetengan Muda adalah organisasi yang bersifat Gerakan sadar Kebudayaan dengan ruang lingkup terbuka untuk semua generasi muda di Desa Pinabetengan dan Pinabetengan Utara.

Keanggotaan :

Anggota gerakan Pinawetengan Muda adalah Perorangan kaum muda Desa Pinabetengan dan Pinabetengan Utara yang ingin memberikan sumbangsih bagi Bangsa dan Negara.

PENUTUP

Sepenuhnya disadari bahwa usaha untuk menyatukan kesamaan paham mengenai kesadaran kebudayaan yang didasarkan pada rasa cinta kepada Tuhan, rasa cinta kepada orang lain, dan rasa cinta kepada para Leluhur tidaklah mudah, karena itu dibutuhkan dukungan dari semua pihak terkait dalam meningkatkan semangat kompetensi generasi muda menghadapi berbagai tantangan masa depan. Tuhan kiranya memberkati usaha dari niat yang tulus membangun tanah Minahasa tercinta ini.
I Jajat U Santi